Blog/Web Sebagai Media Pembelajaran

 



PERANCANGAN WEB BASED LEARNING 

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN  




IPCRG Free online course: Chronic Respiratory Diseases (CRD) in Primary  Care Settings - please share with your contacts. | ProfMoosa




 ABSTRACT 

The media is very important component of communication process. The effectiveness of media is very influential on extent to which a communication role will be accepted by the audience with fast and precise, or vice versa. E-Learning is present as ICT based learning media that allows students and teachers interact in different places. Web Based Learning (WBL) is used as one part of the E-Learning. This study focuses on designing web-based ICT as a learning medium that is used for students and teacher interaction media that equipped with learning material in content form that will be delivered. Students can learn about learning materials that submitted by teachers through the website anytime and anywhere as long as internet access is available, including taking a test in accordance with the time specified by the teacher. Waterfall method is used as a system development method implemented using the server-side web programming scripting like PHP MySQL. After using the system, questionnaire survey conducted on students and teachers. The results from this study is 71% of the number of students who complete the survey claimed that the system is easy and fun to use and 68% of the number of teachers who complete the survey claimed that this system is very assist with their work, especially in managing test scores.


  1. Pendahuluan 

 Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari adanya perubahan – perubahan dalam bidang pendidikan. Berbagai usaha ditempuh untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah berupaya dengan cara memperbaiki kurikulum pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, atas maupun pendidikan tinggi. Dengan upaya yang ditempuh oleh pemerintah tersebut diharapkan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha yang ditempuh adalah memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di Indonesia banyak dijumpai para guru yang masih menggunakan model pembelajaran yang masih lama atau dikenal model pembelajaran konvensional yaitu guru sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan yang menyampaikan ilmu pengetahuan secara mutlak tanpa melibatkan siswa semaksimal mungkin. 

Dominasi guru dalam proses belajar mengajar memberikan dampak yang kurang baik terhadap siswa akibatnya siswa tidak banyak berperan aktif, siswa lebih banyak menunggu materi yang disampaiakan oleh guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan (Nanang,2013). Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru mempunyai tugas diantaranya sebagai katalisator, pengelola kegiatan belajar mengajar dan peranan lain yang memang sudah menjadi tuntutan bagi seorang guru yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Sedangkan siswa itu sendiri adalah betindak sebagai penerima, pencari dan penyimpan isi dari materi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

 Dari hasil wawancara dengan guru TIK secara khusus menunjukkan bahwa pembelajaran TIK selama ini dilakukan dengan cara ceramah dengan cara menjelaskan materi dan gambar yang ada di dalam buku. Siswa terlihat merasa kesulitan memahami mata pelajaran TIK di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal . Dari angket yang diberikan kepada 20 orang siswa yang diambil sebagai sampel, 80% siswa menyatakan membutuhkan media pembelajaran interaktif yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran secara mandiri. Berdasarkan apa yang telah diuraikan, maka diperlukan adanya perbaikan-perbaikan proses pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa terhadap mata pelajaran TIK dan siswa lebih aktif dalam mempelajari mata pelajaran TIK, sehingga membantu siswa dalam memahami materi TIK dan meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan media pelajaran. Salah satunya adalah media pelajaran berbasis website.

 Dengan adanya media pelajaran diharapkan dapat membantu guru dalam 3 menyampaikan materi pelajaran sehingga proses kegiatan pembelajaran bisa lebih menarik dan efektif serta dapat mendorong siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep pembelajaran TIK. Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan bagaimana mambuat media pembelajaran berbasis website pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi

Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah proses komunikasi yang melibatkan penyampaian pesan (materi) dari pengantar ke penerima. Dalam proses penyampaian pesan tersebut, diperlukan suatu media agar pesan dapat diterima dengan baik. Media merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu proses komunikasi. Tingkat efektifitas media yang digunakan sangat berpengaruh pada sejauh mana suatu peran komunikasi akan dapat diterima oleh audience dengan cepat dan tepat atau sebaliknya(Putra, 2013). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam interaksi antara guru dan peserta didik. Interaksi tersebut memerlukan dukungan media instruksional yang inovatif, kreatif, tepat, dan efektif. (Setyanta, 2013). Penelitian sebelumnya mengenai Web Based Learning (WBL) telah dilakukan oleh Eric Andry Prihartono pada tahun 2010. 

Permasalahan pada penelitian tersebut adalah bahwa pembelajaran dalam prakteknya tidak bisa dihindari dari penggunaan Teknologi Informasi (TI). Penelitian dilakukan dengan mengamati sistem secara langsung sehingga didapatkan hasil analisis mengenai kebutuhan sistem yang akan dibuat. Sistem Web based learning dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL database. Hasilnya bahwa aplikasi web based learning didesain dan diimplementasikan dengan fasilitas meliputi download materi, tugas, kuis, dan forum diskusi terbuka bagi guru dan siswa untuk saling berdiskusi (Prihantoro, 2010). Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rofiqoh Dewi pada tahun 2015. Permasalahan pada penelitian ini 177 INFORMATIKA Vol. 3, September 2016: 176 – 182 adalah kelemahan pola pembelajaran (pembelajaran tatap muka di dalam kelas) yang dipakai oleh sekolah menengah atas dan kejuruan di Yayasan Dharma Bhakti Medan yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi yang telah maju guna meningkatkan kondisi pembelajaran. Metode analisis yang digunakan dalam perancangan dan pembangunan aplikasi e-Learning adalah metode perancangan konteks diagram, DFD, pembuatan rancangan basis data, dan pembuatan rancangan layar. Hasil yang dicapai adalah ketersediaan aplikasi pendukung kegiatan belajar mengajar yang dapat diakses secara online.

 Aplikasi e-Learning berbasis web ini menambah fasilitas guru dan siswa dalam hal berkomunikasi, pemberian materi pelajaran, pemberian dan pengumpulan tugas, dan menambah fasilitas dalam pemberian informasi nilai ( Dewi, 2015). Proses belajar mengajar di SMPN “X” masih menggunakan media pembelajaran berupa buku dan papan tulis denan metode tatap muka dan ceramah sehingga memberikan rasa bosan pada siswa saat menerima pelajaran. Selain itu, proses ulangan atau evaluasi hasil belajar masih dilakukan dengan cara konvensional yaitu menggunakan kertas untuk mengerjakan soal yang diberikan. Hasil ulangan tersebut harus diperiksa satu per satu oleh guru sehingga tidak efisien oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat membantu pekerjaan guru tersebut dalam mengolah nilai. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah media pembelajaran berbasis web (Web Based Learning). Penelitian ini dibatasi pada perancangan media pembelajaran berbasis web (Web Based Learning) untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pokok bahasan kecepatan akses internet kelas IX di SMPN “X” Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 yang disertai dengan fitur ujian online. 

Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap perancangan, tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses, dan output dari sistem yang diusulkan. Penelitian ini menggunakan metode waterfall sebagai metode pengembangan sistem.

 Pada metode waterfall, setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan (Kusrini & Koniyo, 2007). Gambar 1. Metode Waterfall Sumber :(Kusrini & Koniyo, 2007) Metode pengembangan software (Software Development Methodology) merupakan panduan langkah demi langkah dalam pembangunan aplikasi perangkat lunak. Mengimplementasikan sebuah metode bertujuan agar pembangunan sebuah aplikasi dapat lebih efisien dan terencana. Sebuah metode akan mencakup (Azis, 2005) :

 1. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan

 2. kegiatan-kegiatan dalam setiap tahapan 

3. hasil yang diharapkan pada setiap tahapan 

4. peran-peran individu dan kelompok dalam setiap kegiatan 

5. tools dan teknik-teknik yang digunakan E-Learning E-learning atau pembelajaran online adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi, seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit, atau komputer. 

Ada tiga sistem pembelajaran berbasis internet dalam e-learning, yaitu (1) web course, (2) web centric course, dan (3) Web Enhanced Course. Web course merupakan penggunaan internet untuk keperluan pendidikan. Dengan demikian, bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian disampaikan melalui internet (tidak ada tatap muka) dalam 178 INFORMATIKA Vol. 3, September 2016: 176 – 182 pembelajaran, misalnya dalam pendidikan jarak jauh (distance learning). Berbeda dengan Web Course, Web Centric Course memberikan tekanan pada bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan melalui internet. Ada pembelajaran tatap muka, namun persentasenya sangat kecil. Web Enhanced Course merupakan penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran yang hanya mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka. 

Dengan demikian, persentase tatap muka pembelajaran lebih besar (Setyanta, 2013) . Media Pembelajaran Media adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik dan bahan ajar. Syarat-syarat media pembelajaran yang baik adalah (Simamora, 2008): 

1. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik.

 2. Memberikan stimulus kepada peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi belajar baru. 

3. Memberikan stimulus kepada peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong mereka untuk melakukan praktik dengan benar. 

 Media pembelajaran adalah suatu komponen pembelajaran yang berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Ketepatan penggunaan media pembelajaran dapat memepengaruhi kualitas proses, serta hasil yang dicapai (Arsyad, 2002). Keberagaman media akan sangat membantu guru terutama dalam pemilihan jenis media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada berbagai konsep dan tujuan instruksional (Rahmatullah, 2011).

 Dalam penelitian ini, web yang digunakan sebagai media pembelajaran berisi sumber belajar interaktif yang akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Web Based Learning (WBL) Web based learning (pembelajaran berbasis web) adalah pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar yang disajikan melalui web browser (seperti internet explorer, mozzilla firefox, opera, netscape, dan lain-lain). Adapun langkah- langkah yang ditempuh dalam metode pengembangan ini adalah sebagai berikut (Wahono, 2013):

 1. Menentukan mata pelajaran yang akan dikembangkan dan mengidentifikasi silabus untuk mata pelajaram tersebut. 

2. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus. 

3. Menganalisis karakteristik audience.

 4. Menyusun bahan ajar. 

5. Mendasain software WBL. 

2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode waterfall sebagai metode pengembangan sistem. Pada metode waterfall, setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebeum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan (Kusrini & Koniyo, 2007). Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam perancangan Web Based Learning sebagai media pembelajaran: A. Analisis Masalah dan Kebutuhan Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kebutuhan yang nantinya akan ditangani oleh sistem. Mulai dari apa saja yang akan menjadi input dan output, bagaimana prosesnya hingga karakteristik calon pengguna. B. Desain dan Perancangan Perancangan dilakukan agar hasil analisis dapat diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan. Proses perancangan akan memandu programmer dalam memahami alur dan kerja sistem yang sedang dikembangkannya. Ibarat sebuah bangunan, perancangan ini adalah merupakan blueprint yang nantinya akan menjadi dasar atau acuan dalam membuat bangunan tersebut. C. Implementasi dan Pengujian Implementasi adalah merupakan proses pengembangan software menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, PHP MySQL digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan web based learning sebagai media pembelajaran. Proses implementasi diakhiri dengan pengujian sistem untuk memastikan bahwa sistem 179 INFORMATIKA Vol. 3, September 2016: 176 – 182 sesuai dengan yang diharapkan dan siap digunakan. D. Penggunaan dan Perawatan Tahapan terakhir adalah penggunaan dan perawatan (maintenance). Seringkali bugs ditemukan justru pada saat sistem telah digunakan, oleh karena itu, perawatan berkala dierlukan untuk menangani permasalahan tersebut.

 3. Pembahasan 

3.1. Diagram Konteks (Context Diagram) 

Diagram konteks menggambarkan ruang lingkup suatu sistem, yaitu interaksi antara pengguna dan sistem serta atribut yang berhubungan dengan keduanya (Adolph, Cockburn, & Bramble, 2003). 

 2.2. Diagram Konteks Dalam diagram konteks di atas terlihat bahwa ada Guru berperan sekaligus sebagai admin sistem yang dapat mengelola materi ajar dan soal ujian serta melihat hasil ujian siswa. 

3.2. Diagram Alir (Flowchart) Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut. Untuk itu, desain sebuah flowchart harus ringkas, jelas, dan logis (Soeherman & Pinontoan, 2008). Pada flowchart siswa di bawah ini, dapat dilihat bahwa siswa terlebih dahulu harus melakukan registrasi apabila belum terdaftar di sistem. Jika siswa telah terdaftar, siswa hanya perlu login untuk menggunakan sistem. Setelah login, siswa dapat mempelajari materi ajar pada halaman materi ajar dan megerjakan soal ujian pada halaman ujian pada waktu yang telah ditentukan oleh guru. Jika sudah selesai mengerjakan soal, siswa dapat mengakhiri ujian atau ujian dapat berakhir secara otomatis jika waktu ujian telah habis. 

 2.1. Flowchart Siswa 

3.3. Diagram Alir Data (DAD) 

2.3. Diagram Alir Data (DAD) 

Diagram Alir Data (DAD) merupakan visualisasi dari proses, inpu-prosesoutput-penyimpanan dan kegiatan yang terjadi dalam penggunaan sistem secara keseluruhan untuk mengetahui aliran data yang mengalir dalam sistem (Supardi, 2007).

 3.4.Entity Relational Diagram (ERD) 180 INFORMATIKA Vol. 3, September 2016: 176 – 182

 2.4. Entity Relational Diagram (ERD) 

Entity Relational Diagram (ERD) adalah konsep model database yang digunakan dalam perancangan sistem. 

3.5.Struktur Web 

2.5. Struktur Web

 3.6. Halaman Login Siswa Halaman ini digunakan oleh siswa untuk dapat mengakses Halaman Utama Siswa. Jika tidak melakukan login, maka user akan berstatus sebagai tamu (guest) yang dan hanya dapat mengakses informasi umum yang di tampilkan di web. 

3.1. Halaman Login Siswa 

3.7. Halaman Utama Siswa Halaman Utama Siswa berisi materi ajar spesifik sesuai tingkatan kelas lengkap dengan halaman ujian. Materi yang disediakan oleh guru akan ditampilkan pada menu E-Learning dan dapat diakses oleh siswa yang telah melakukan login telebih dahulu.

3.2. Halaman Utama Siswa

3.8. Halaman Materi Ajar Halaman ini berisi materi ajar yang sudah dibuat dan diunggah oleh guru. Guru membuat materi ajar menggunakan PowerPoint kemudian di konversi ke dalam format .swf agar dapat diakses oleh siswa melalui web. 

3.3. Halaman Materi Ajar 

3.9. Halaman Ujian Halaman ujian hanya dapat diakses jika guru mengaktifkan halaman soal ujian. Halaman ini tidak akan menampilkan soal ujian jika di luar jadwal ujian yang tela ditentukan oleh guru. 181 INFORMATIKA Vol. 3, September 2016: 176 – 182

3.5. Halaman Ujian Soal dibuat dengan Google Form. 

 Kemudian kode HTML disematkan (embed) dalam halaman ujian melalui menu pengelolaan soal di sisi admin. Hasil ujian secara otomatis tersimpan dalam Google Drive dalam bentuk Spreadsheet. Siswa dapat langsung melihat nilai yang ia peroleh diakhir pengerjaan soal. Selain itu, nilai juga akan diumumkan oleh guru di kelas pada pertemuan berikutnya samba melakukan pembahasan soal. Jika terdapat siswa yang nilainya kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka akan dilakukan remedial. Sebagai hasil dari penelitian ini, dilakukan survey terhadap siswa yang menggunakan sistem ini.Survey dibuat dengan menggunakan fasilitas dari Google Form dan diberikan setelah menggunakan sistem secara keseluruhan. Survey ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan sistem oleh siswa dan guru. Berikut ini adalah pertanyaan survey yang telah dilakukan:

 1. Apakah sistem ini membantu dalam penyampaian/penerimaan pelajaran?

 2. Apakah bahasan yang disampaikan sesuai dengan materi ajar?

 3. Apakah navigasi web yang ditampilkan mudah dipahami?

 4. Apakah kecepatan respon web baik?

 5. Apakah informasi yang disampaikan web jelas?

 6. Apakah penggunaan web ini dapat menghemat waktu?

 7. Apakah web mudah digunakan?

 8. Apakah tampilan dan warna pada web ini menarik?

 9. Apakah tampilan awal pada web ini menarik?

 10.Apakah secara keseluruhan web ini sudah baik?

Pembuatan blog



Blog PNG Images, Free Transparent Blog Download , Page 5 - KindPNG

Apa itu blog?

Kalau secara teknis, blog itu singkatan dari web log. Sederhananya, blog itu seperti kita membuat website pribadi, seperti punya penerbitan majalah atau buku secara online milik kita sendiri.

Weblog atau blog dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran yang bersifat opensource mudah untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna. Melalui blog, siswadapat mengakses informasi belajar dan meningkatkan keterampilan teknologinya, berbagi dan menggunakan ulang konten-konten pembelajaran.

Kelebihannya:
  1. Bisa gratis. Yang paling sering dipilih adalah Wordpress atau Blogger. Saya pakai Blogger.
  2. Mudah bagi guru untuk mengisi konten
  3. Mudah disisipi gambar atau video pendek
  4. Mudah ditautkan dengan Channel YouTube kita atau Google Form yang kita buat.
  5. Siswa mudah mengakses, rata –rata template di blogger sudah mobile friendly. Mudah  dan ringan diakses lewat HP.
  6. Siswa dengan mudah dapat mengakses ulang sewaktu-waktu ingin mempelajari ulang.
Sebelum wabah ini, saya sudah menggunakan blog untuk beberapa KD. Tidak semua KD pakai blog agar tidak bosan. Bisa dipakai bergantian dengan media lain.

Untuk keadaan wabah ini, saya bisa memanfaatkan blog untuk pembelajaran jarak jauh secara daring. Siswa bisa membaca materinya dulu, mengamati gambar, mendengarkan video pembelajaran yang saya tautkan ke blog. Baru kemudian siswa mengerjakan latihan dengan soal yang saya buat di Google Form kemudian ditautkan ke blog.

Google form bisa untuk membuat soal berbentuk pilihan ganda atau esay, bisa juga meminta untuk mengumpulkan dalam bentuk gambar atau rekaman suara. 



Bisa juga, setelah mempelajari materi di blog, siswa diminta mengunggah karya atau penampilan mereka melalui instagram post dengan hastag tertentu dan mention gurunya.

Disamping kelebihan tersebut, menggunakan blog dalam pembelajaran juga mempunyai kekurangan. Salah satunya adalah komunikasi dua arahnya agak terbatas dan kurang luwes. Kolom komentar di blog memang membantu, tetapi kalau muridnya ratusan dari berbagai kelas seperti saya, komunikasi dua arah lewat kolom komentar di blog kurang membantu.

Untuk menyiasatinya, kita bisa mengkombinasikan dengan media  lain, seperti WA group, Ig, atau Zoom. Bisa disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan siswa.

Karena ada beberapa rekan guru yang bertanya, berikut ini saya coba share cara membuat blog, membuat artikel dan menautkan Google Form ke blog. Saya bukan profesional blogger, jadi ini hanya berupa penjelasan sederhana saja berdasar pengalaman. Semoga ada sedikit manfaat.

Cara membuat blog Membuat Blog

Bagi yang ingin mempunyai blog di laman Blogger.com , begini cara membuatnya:
  1. Klik blogger.com
  2. Kik tombol buat blog (atau get started)
  3. Mengisi form, nanti diminta ngisi alamat email, nama panggilan, ulang tahun, dan verifikasi chaptcha. Klik lanjutkan
  4. Mengisi data blog yang akan dibuat. Nati diminta untuk menuliskan judul blog anda dan alamat url nya. Klik lanjutkan
  5. Pilih template, atau tema tampilan.ada banyak pilihan. Klik lanjutkan.
Atau bisa juga anda search video tutorial membuat blog di internet untuk lebih jelasnya.

Cara Menulis Artikel Untuk Konten di Blog

Secara dasar, begini cara saya menulis artikel di blog : 
  1. Klik bagian new post 
  2. Tulis bagian judul
  3. Isi bagian tengahnya. Bisa menulis langsung. Bisa ditulis dulu di Ms. Words trus di copy. Masuk kembali ke Blogger, pakai paste special – paste as plain text. Saya pernah di beritahu teman bahwa dengan cara ini, artikel kita tidak akan dianggap jiplakan.
  4. Bisa disisipkan gambar atau video.
  5. Bisa di tautkan (embed) dengan soal online yang mudah dibuat di google form.
  6. Bisa juga di tautkan (embed) dengan video pembelajaran kita yang sudah di upload di youtube.

Comments

Popular posts from this blog

MEKANISME PENGOLAHAN DATA PADA PRODUK MULTIMEDIA INTERAKTIF

Konsep Pembuatan Toko Online